Rabu, 10 Maret 2010

MENYIAPKAN MISI DAN VISI SMP BERTARAF INTERNASIONAL

MAKALAH

MENYIAPKAN MISI DAN VISI SMP BERTARAF INTERNASIONAL

Makalah Ini Dibuat Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Menejemen Pendidikan
Dosen Pengampu: Drs. Ari Anshori, M.Agg
Disusun oleh:

Imam wahyudi
G 000 080 063

FAKULTAS AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
Abstrak

A. Menyiapkan Misi Dan Visi SMP Bertaraf Internasional.

1. Visi SMP Bertaraf Internasional.
a. Meningkatnya Iman, Taqwa dan Budi Pekerti
b. Unggul dalam pelaksanaan KTSP dan KBM yang berstandar Internasional
c. Unggul dalam Penilaian dan Kelulusan berstandar Internasional
d. Meningkatnya Nilai UAN
e. Meningkatnya kegiatan Ekstrakurikuler yang berstandar Internasional
f. Meningkatnya disiplin dan kepedulian Sosial
g. Unggul dalam Tenaga Kependidikan dan pengelolaan yang berstandar Internasional
h. Unggul dalam Sarana Prasarana dan Efisiensi Pembiayaan yang berstandar Internasional.
2. Misi SMP Betaraf Internasional
a. Melaksanakan pengembangan Kurikulum pendidikan dan pembelajaran yang berstandar Internasional.
b. Mengoptimalkan pelaksanaan PBM dan KBM untuk meningkatkan prestasi yang berstandar Internasional.
c. Melaksanakan Sistem pembelajaran dan sistem penilaian secara tepat yang berstandar Internasional.
d. Membentuk TIM Pembinaan IB (Intensif Belajar) untuk melaksanakan Pengayaan dan Perbaikan.
e. Meningkatkan inovasi program lancar bahasa Inggris bagi siswa dan guru yang berstandar Internasional.
f. Membina kegiatan ketrampilan siswa, guru ekstra kurikuler sesuai skala prioritas, diikuti memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan guru yang seimbang yang berstandar Internasional.
g. Mewujudkan Tim Evaluasi ketertiban dan kedisiplinan untuk menindaklanjuti kelemahan dan kemajuan sekolah.
h. Membiasakan setiap warga sekolah berperilaku disiplin dan peka terhadap kepedulian sosial.
i. Membina hubungan harmonis antar warga sekolah dan lingkungan.
j. Menciptakan lingkungan belajar nyaman dan sehat yang berstandar Internasional.
k. Mengoptimalkan pendidikan dan pelatihan sampai ke luar negeri, dan MGMP bagi tenaga pendidik dan kependidikan yang berstandar Internasional.
l. Melengkapi dan mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana serta keamanannya.
m. Melaksanakan dan mensosialisasikan MBS yang berstandar Internasional.
n. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja sekolah.

B. Pembahasan
1. Visi
Dalam menetapkan visi dan misi dalam suatu pendidikan kepala sekolah harus terlebih dahulu memahami visi itu sendiri. Menurut pendapat Helgeson (1996) visi merupakan penjelasan tentang rupa yang seharusnya seharusnya dari suatu organisasi kalau ia berjalan dengan baik. Definisi lain mengatakan bahwa visi atau wawasan adalah suatu pandangan yang merupakan kristalisasi dan intisari dari suatu kemampuan (competence), kebolehan (ability) dan kebiasaan (self efficacy) dalam melihat, menganalisis dan menafsirkan.
Gaffar (1994) mengemukakan bahwa visi adalah daya pandang yang jauh, mendalam dan meluas dan merupakan daya piker yang abstrak, yang memiliki daya kekuatan yang amat dasyat dan dapat menerobos segala batas-batas fisikk dan tempat. Sedangkan Morrisey (1997) mengemukakan bahwa visi adalah representasi dari apa yang diyakini sebagai bentuk organisasi dimasa depan dalam pandangan pelanggan, karyawan, pemilik dan stakeholdernya.
Oleh karna itu, tugas utama kepala sekolah adalah menyisihkan waktunya agar dapat mengkomunikasikan visi tersebut ke seluruh jajaran dan tingkat menejemen. Hal ini dapat dilakukan dengan mengangkat visi sebagai acuan pada berbagai pertemuan yang melibatkan unsure pendidikan, komite sekolah, dewan pendidikan, dunia usaha, dan industri serta msyarakat dilingkungan sekolah.
2. Misi
Misi mempunyai arti yang sangat berlainan dengan kata VISI karena didalam kata misi terkandung suatu pesan kemanusiaan yang tinggi dan juga terkandung suatu aktivitas yang mengarah kepada suatu tujuan dari aktivitas tersebut dalam kaitan dengan kemanusiaan.
Didalam kesehariannya kata MISI sering disatukan dengan kata VISI dan hal ini seolah-olah telah menjadi suatu acuan umum bagi setiap kegiatan yang akan dilaksanakan dan sepertinya dua kata ini sudah saling dijodohkan satu sama lain, sehingga apabila hanya terdapat satu kata saja akan terasa tidak pas.
Sebenarnya hal ini terlalu diada-adakan karena tidak selalu setiap pekerjaan mengandung suatu VISI ataupun mengandung suatu MISI dan tidak selalu setiap kegiatan harus dibuat VISI ataupun MISI nya karena setiap apapun yang kita lakukan seringkali secara otomatis sudah mengandung kedua unsur tadi tanpa harus ditulis secara khusus. Jadi kapan kedua kata itu kita uraikan secara terpisah dan kapan diuraikan secara tersendiri.
Untuk membahas hal ini kita perlu sedikit mengetahui sejarah dari asal kata itu lahir, karena tanpa mengenal sejarahnya bagaimana kita dapat memakai kata ini secara tepat. Alkisah zaman dulu sekali mungkin ratusan tahun yang lalu disuatu negara besar di Eropa tepatnya Perancis terjadi suatu kegiatan yang mengarah kepada suatu pembaharuan yang sifatnya sangat mengandung keteknikan, dan sejak saat itu dimana-mana muncul pembaharuan-pembaharuan dengan mengacu kepada pembaharuan di Prancis itu.
Dalam suatu kejadian yang cukup unik terdapat suatu rencana yang tidak jelas arah dan tujuannya sehingga dalam pelaksanaannya terdapat banyak sekali penyimpangan yang dilakukan oleh para pelaksana kegiatan tersebut sehingga akhirnya mereka sepakat untuk membuat suatu dasar kegiatan yang mengacu kepada suatu rencana inti dan sifatnya sangat umum tetapi mengandung arti yang cukup dalam dan lahirlah kata VISI, sesudah hal ini berjalan masih terjadi penyimpangan penyimpangan terutama yang sifatnya tujuan karena begitu banyaknya pengertian yang dapat diberikan kepada suatu aktivitas tersebut sehingga pada akhirnya mereka sepakat kembali untuk membuat suatu rencana atau uraian yang akan menjadi arah dan tujuan dari kegiatan mereka secara terurai jelas dalam bentuk kalimat yang sederhana dan cukup singkat tetapi tetap mencerminkan tujuan kegiatan mereka dan lahirlah kata MISI.
Didalam perkembangannya, kedua kata ini akhirnya sering dijadikan pasangan yang selalu diungkapkan pada setiap awal dari suatu rencana kegiatan, dengan harapan, bahwa sertiap orang akan mempunyai acuan yang sama yang akan mendasari setiap kegiatan mereka. Tetapi, karena uraiannya sangat umum, walaupun mempunyai arti yang cukup dalam, seringkali membuat para pelaksana mempunyai persepsi yang berlainan, sehingga tetap saja didalam menjalankan kegiatannya mereka sering tidak mempunyai kesamaan dalam mengartikan tujuannya. Akhirnya sering muncul perbedaaan pendapat yang akan memicu perbedaan arah dari apa yang telah disepakati sebelumnya, sehinggga tetap saja tidak terjadi suatu kesatuan lagi dalam menjalani suatu proses aktivitas tersebut, pada akhirnya timbul perpecahan.
C. Kesimpulan
Didalam kesehariannya kata MISI dan VIsi sering disatukan dan hal ini seolah-olah telah menjadi suatu acuan umum bagi setiap kegiatan yang akan dilaksanakan dan sepertinya dua kata ini sudah saling dijodohkan satu sama lain, sehingga apabila hanya terdapat satu kata saja akan terasa tidak pas.
Dalam tugas utama kepala sekolah adalah menyisihkan waktunya agar dapat mengkomunikasikan visi tersebut ke seluruh jajaran dan tingkat menejemen. Hal ini dapat dilakukan dengan mengangkat visi sebagai acuan pada berbagai pertemuan yang melibatkan unsure pendidikan, komite sekolah, dewan pendidikan, dunia usaha, dan industri serta masyarakat dilingkungan sekolah.

Daftar Pustaka
Dr. E. Mulyasa. Spd. Kurikulum tigkat satuan pendidikan
http://smpn2kauman.blogspot.com/2008_10_01_archive.html
http://smpn1-prob.sch.id/id/features/sambutan.html
http://mirabiela.wordpress.com/2008/10/17/visi-dan-misi/
http://www.smp1lamongan.sch.id/smp/index.php?option=com_content&task=view&id=53&Itemid=29

Tidak ada komentar:

Posting Komentar