Minggu, 07 Maret 2010

psk

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AKHLAK DI SMA MUHAMMADIYAH 6 SURAKARTA
Diajukan Untuk Menenuhi Mata Kuliah Penelitian Kependidikan
Dosen Pengampuh : Drs. Bambang Raharjo. M.Ag











Disusun Oleh:
Umi Salamah G 000 080 176
Imam Wahyudi G 000 080 063
Feri Andrianto G 000 070 059
Fajrin Maulana G 000 060 025

JURUSAN TARBIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Karena dengan adanya pendidikan akan membawa seseorang ke arah yang lebih baik sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Darajat (1992) pendidikan adalah usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang lain agar menjadi dewasa atau menjadi tingkatan hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.
Pendidikan Akhlak merupakan salah satu mata rantai dalam mencapai tujuan pendidikan khusus yaitu untuk menciptakan manusia yang berakhlak mulia, beriman, bertakwa sehingga terbentuk kepribadian seseorang menjadi insan kamil.
SMA Muhammadiyah 6 Surakarta merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam dimana perilaku siswanya menjadi sorotan dan dituntut dapat memebrikan suri tauladan sebagai siswa sekolah Islam. Akan tetapi berdasarkan realitasnya perilaku siswa SMA Muhammadiyah 6 Surakarta sangat jauh dari harapan. Alasan inilah yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada SMA Muhammadiyah 6 Surakarta, tentang pelaksanaan pendidikan Akhlak. Di sisi lain, Pendidikan Akhlak sangat berpengaruh dalam pembentukan akhlak seseorang yang taat pada ajaran agamanya dan akan memberi dampak positif pada akhlak, terutama dalam pergaulan dengan orang-orang yang ada di sekitarnya, sesuai dengan turunnya agama sebagai dasar untuk memperbaiki akhlak manusia yang telah rusak. Akhlak menempati posisi yang sangat penting dalam ajaran Islam. Hal ini disebabkan akhlak memberikan kerangka dasar dengan landasan tentang apa yang seharusnya yang mereka lakukan.
Dari pernyataan tersebut jelaslah bahwa akhlak harus ditanamkan kepada tiap orang termasuk pada SMA Muhammadiyah 6 Surakarta
B. Penegasan Istilah
Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dan kesimpangsiuran dalam memahami istilah-istilah yang terdapat pada judul skripsi ini, maka perlu adanya penjelasan terhadap istilah-istilah, yaitu:
1. Implementasi
Kata implementasi berasal dari Bahasa Inggris implemantation yang berarti pelaksanaan. Pelaksanaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya "proses, cara, perbuatan melaksanakan rancangan, keputusan dan sebagainya. Sedangkan implementasi yang penulis maksudkan dalam pembahasan skripsi ini adalah cara atau sistem yang dilakukan dalam pelaksanaan pendidikan agama, baik metode, kurikulum dan tenaga pengajar pada SMUN 1 Ingin Jaya.
2. Bidang Studi
Bidang Studi terdiri dari dua kata yaitu kata ‘bidang” dan “study” kemudian dirangkai menjadi satu kalimat yang berati salah satu mata pelajaran. Jhony Alfitrah mendefinisikan bidang studi merupakan “salah satu mata pelajaran atau suatu bidang yang akan dipelajari”. Jadi Bidang Studi merupakan bidang atau mata pelajaran yang akan dipelajari yaitu Bidang Studi Pendidikan Akhlakyang dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 6 Surakarta.



C. Rumusan Masalah
Dari hasil uraian di atas, maka yang menjadi permasalahan di sini adalah :
1. Bagaimana pelaksanaan Pendidikan Akhlak di SMA Muhammadiyah 6 Surakarta dalam usaha peningkatan Akhlak Siswa?
2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan Pendidikan Akhlak di SMA Muhammadiyah 6 Surakarta?
3. Sejauh mana peranan guru Pendidikan Akhlak dalam pembentukan akhlak siswa?
Untuk penelitian ini, penulis akan mengkaji latar belakang dan bagaimana proses pelaksanaan Pendidikan Akhlak pada SMA Muhammadiyah 6 Surakarta. Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian ini meliputi tentang metode penyampaian, kurikulum, sarana dan prasarana, tentang pengajar, faktor pendukung dan penghambat.
D. Tujuan Penelitian.
1. Adapun tujuan penelitian dalam membahas skripsi ini adalah:
Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Pendidikan Akhlakdi SMA Muhammadiyah 6 Surakarta.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat pelaksanaan proses belajar mengajar Pendidikan Akhlakdi SMA Muhammadiyah 6 Surakarta.
3. Untuk mengetahui sejauh mana peranan guru Pendidikan AkhlakIslam (PAI) dalam pembentukan akhlak siswa di SMA Muhammadiyah 6 Surakarta.
E. Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka merupakan uraian singkat tentang hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tentang masalah sejenis.
Pendidikan akhlak adalah sebagai basis penanaman budi pekerti anak dalam sekolah. Penanaman akhlah menjadi penting adanya mengingat ahklak sebagai pondasi masyarakat secara lebih luas lagi. Penanaman nilai ahlak paada siswa membekali mereka tentang etika dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat, budaya dari masyarakat indonesia. Islam sebagai agaman yang besar di indonesia peneneman akhlak menjadi penting guna dihasilkanya para peserta didik yang memiliki pemahaman agama yang baik, dan memiliki pribadi muslim yang kamil.
Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang dapat penulis tinjau sebagai tinjauan pokok :
Marganus satya negara (UMS, 2008). Dalam penelitiannya yang berjudul “peran pendidikan akhlak terhadap pembentukan perilaku ihsan kepada orang tua pada siswa-siswi MI plus At-taqwa nguter sukoharjo” menyebutkan bahwa pendidikan akhlak pada siswa siswi memiliki pearan positif antara pendidikan akhlak terhadap perilaku ihsan kepada orang tua memiliki kebenaran yang dapat dibuktikan . bahwa dengan adanya motivasi terhadap anak-anaknya sebagai tunas bangsa dan mencetak generasi yang berbakti pada kedua orang tua, masyarakat dan bangsa.
Muinudin (UMS, 2008 ). Dalam penelitianya yang berjuddul “pendidikan akhlak dalam pandangan muhammad bin shalih al utsaimin” menyebutkan bahwa akhlak itu ada dua macam pertama akhlak bermuamalah pada kholiq dan ahlaq bermuamalah pada mahluk. Akhlak ini memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia karena keduanya merupakan karakter pembawaan manusia dan mudah dalam mengaplikasikannya dalam tiap keadaan. Akan tetapi ahlak merupakan hasil dari pembiasaan diri terkadang hilang dalam beberapa keadaan tertentu.
Berdasarkan pada beberapa penelitian di atas, tampak bahwa belum ada yang meneliti tentang implementasi pendidikan akhlak di sma muhammadiyah 6 surakarta. Dengan demikian penelitian ini telah memenuhi unsur kebaharuan.
F. Metode Penelitian
Berdasarkan masalah di atas, jenis penelitian yang dipakai dibagi menjadi dua kategori yaitu :
1. Library Research (Penelitian Kepustakaan).
Studi kepustakaan ini penulis gunakan untuk mendalami berbagai teori yang telah dikeluarkan oleh para ahli mengenai masalah yang sedang diteliti, yaitu dengan cara membaca buku-buku, artikel serta tulisan lainnya yang ada kaitannya dengan pembahasan penelitian.
2. Field Research (Penelitian Lapangan)
Adapun metode ini adalah untuk mendapatkan data-data yang ada di lapangan (lokasi penelitian) berkenaan dengan penelitian yang dibahas. Sehubungan dengan judul dan permasalahannya, maka penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi adalah cara yang ditempuh untuk memperoleh data dengan mengamati langsung ke lapangan (lokasi penelitian). Adapun hal-hal yang diobservasi antara lain proses pelaksanaan pendidikan, kurikulum dan metode yang digunakan dalam melaksanakan proses pengajaran serta sarana dan prasarana pendidikan yang ada pada lokasi penelitian yaitu pada SMA Muhammadiyah 6 Surakarta Kabupaten Aceh Besar.
b. Angket
Angket adalah pedoman bagi peneliti yang berisi pertanyaan-pertanyaan berikut alternative jawabannya yang berkaitan dengan hambatan-hambatan yang dihadapi siswa di SMA Muhammadiyah 6 Surakarta.
c. Wawancara
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung dengan wakil kepala sekolah dan para guru di SMA Muhammadiyah 6 Surakarta. Adapun hal-hal yang perlu diwawancarai adalah metode apa yang dipakai oleh para guru dalam penyampaian materi khususnya pelajaran Akhlak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar